Senin, 03 November 2014

mencari #temanpagi



dari hasil diskusi panjang lebar selama beberapa hari dan angan-angan yang memang sudah ada sejak lama, akhirnya saya membulatkan tekad untuk mencari #temanpagi. seseorang yang bisa membantu saya mengerjakan project-project sederhana halopagi, #temanpagi yang bisa saya ajak diskusi sekaligus kolaborasi. 

jadi, bagi yang berminat.. silahkan hubungi saya :)


Jumat, 31 Oktober 2014

topi taro



kemarin lusa, seorang teman mengomentari foto pagi. pasalnya foto hasil jepretan kamera xperia yang saya unggah tidak seperti foto pagi biasanya yang hampir selalu memakai topi bundar. tanpa disadari, saya memang senang memakaikan pagi topi.. tapi topi bundar seperti yang sering dipakai pagi susah sekali mencarinya. dulu saya sempat punya yang berbahan canvas, itu topi favorit sampai seiring bertambahnya usia pagi, topi itu tidak cukup lagi.. lalu berganti dengan topi katun dengan motif kotak-kotak berwarna merah jambu.

si topi merah jambu kesayangan hampir dipakai setiap hari dan akibatnya sekarang sudah nyaris tak layak pakai. lingkaran topinya sudah keriting tak beraturan, kadang berhasil bulat sempurna kalau disetrika, tapi tak bertahan lama.. lalu kembali ke bentuk semula. sudah diniati mencari gantinya berkali-kali tapi tak pernah sampai menemukan hasilnya. nah, cerita ini saya sampaikan ke a pepey, si teman yang tadi bertanya..

mendengar curahan hati seorang ibu yang kesulitan mencari topi, dengan santainya a pepey menanggapi "bikin sendiri atuh jeng.." awalnya saya ragu karena merasa hasil jahitan saya belum rapih sedangkan untuk membuat sesuatu yang berbentuk bundar, tentu perlu ketelitian dan tingkat presesi yang tinggi. tapi, tetap akhirnya penasaran.. malam harinya setelah bosan menjahit mukena, saya membongkar lemari yang berisi stok kain hahahahaha.

ibu, sang jenderal menjahit bintang lima, yang kebetulan sedang di bandung membantu saya menjiplak pola seadanya dari topi bundar merah jambu, setelahnya saya memotong kain, lalu menjahit dan akhirnya mengantuk karena memang sudah larut. siang keesokan harinya saat istirahat kantor, saya pulang demi memenuhi rasa penasaran, menyelesaikan project topi bundar yang mulai saat ini saya sebut dengan topi taro.. dan ini dia hasilnya :D



Rabu, 08 Oktober 2014

the happiness project


dulu, saat saya dan masery berencana menggelar syukuran pernikahan selain dibantu oleh keluarga, kami juga dibantu oleh banyak teman baik untuk mempersiapkan segala sesuatu keperluan hari H. mulai dari menyusun acara, menyempurnakan dekorasi, menyumbang kopi dan senampan kue, meminjamkan infokus, membuatkan souvenir, menyapu halaman setelah resepsi, menjadi orkes musik penggembira bahkan sampai ada yang rela jadi pembawa acara, khusus yang ini si pembawa acara ikhlas banget dandan sendiri, dateng sendiri juga. padahal rumahnya jauh dan acaranya malem banget. kami menyebutnya the power of folks!

bulan kemarin, setelah lebih dari dua tahun usia pernikahan saya dan masery si pembawa acara membawa kabar bahagia mengikuti jejak kami berdua. shelly dan tentu saja calon suaminya, berencana menggelar syukuran pernikahan. karena itu shelly request minta dibuatkan souvenir khas halopagi!, tapi dengan jumlah ratusan dan waktu yang terbatas tentu saja saya tidak bisa menyanggupi. pantang menyerah, beberapa hari kemudian shelly meminta supaya saya bisa membuatkan souvenir untuk gelaran pengajian sebelum acara syukuran pernikahan berlangsung. okelah, deal!

setelah sempat melewati pasang surut mood menjahit, drama demam dua hari karena mastitis, akhirnya jadilah ini, tadaaaaaaaaaa! empat puluh pouch bertabur bunga-bunga untuk souvenir pengajian shelly. ah, semoga acaranya lancar sampai hari H ya shel.. inget, detik-detik menjelang hari H tekanan darah dan emosi biasanya semakin tinggi hahahahaha. tapi percayalah, semua proses persiapan ini nantinya akan terlihat indah sekali kok :D


Jumat, 12 September 2014

pouch tambal tambal


kemarin sore, rumah saya kedatangan anggota baru berwujud kucing keturunan angora. yang berbaik hati mengikhlaskan kami mengadopsinya adalah teh tiwi, salah satu teman masery yang kesehariannya beraktifitas di YPBB (yayasan biosains dan bioteknologi). tentu saja sebagai ucapan terimakasih, masery meminta saya membuatkan sesuatu untuk diberikan pada teh tiwi. saya baru beberapa kali bertemu teh tiwi, jadi tidak pernah tau karekternya seperti apa. memangnya penting ya? menurut saya iya, karena ada kebahagiaan yang sangat ketika bisa membuat sesuatu berdasarkan karakter seorang yang akan menggunakannya.

setelah satu jam meluangkan waktu untuk "mengaduk" isi lemari kain, saya berhasil menemukan harta karun berupa sisa perca yang ukurannya masih bisa diselamatkan untuk dirangkai menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. sesuai dengan prinsip reuse dan recycle yang selama ini gencar diusung YPBB. kebetulan dominan warnanya juga sesuai dengan stok zipper yang saya punya. nah sip, yang namanya jodoh memang tak akan kemana. maka jadilah pouch-tambal-tambal untuk menaruh kabel charger laptop supaya tetap rapi dan terlihat cantik. dear teh tiwi, terimakasih kana the cat-nya dan semoga pouch ini bermanfaat ya ;)


Rabu, 10 September 2014

baby bibs project


belajar dari pengalaman dulu saat membuatkan baby bibs untuk pagi, kali ini saya tidak lagi menggunakan kain perekat untuk menyambung bagian leher, melainkan menggunakan tali yang saya buat dari bahan kain. supaya siapapun yang memasangnya punya keleluasaan mengatur lebar lingkar leher baby bibs. selain itu, tali juga membuat baby bibs ini tidak bisa ditarik dan terlepas. karena kalau tipe bayinya seperti pagi, baby bibs dengan perekat hanya akan bertahan maksimal lima menit. karena sering ditarik kedepan dan akhirnya lepas hahahahaha.

baby bibs ini juga saya buat lebih lebar dengan tujuan supaya lebih bisa mengakomodir "sepak terjang" makanan. lagi-lagi berdasarkan pengalaman, baby bibs dengan lebar kecil tidak cukup mengakomodir kejadian tak terduga saat pagi makan. memang cenderung akan terlihat "kebesaran" saat dipakai, tapi justru baby bibs yang lebar seperti inilah yang akan lebih melindungi baju saat waktu makan tiba.

seperti yang sudah-sudah, baby bibs ini saya buat karena kepepet bingung akan memberi kado apa untuk dua teman baik saya yang baru melahirkan bayi perempuan cantik akhir bulan kemarin. hasil browsing sana sini, akhirnya kepikiran deh bikin celemek cantik dan karena keduanya adalah ibu menyusui, maka saya berniat membuatkan nursing cover sebagai "teman" kado si baby bibs ini yang mana sampai sejauh ini masih dalam proses mencari pattern yang pas dan simple. jadiii harap sabar menunggu update selanjutnya :p

Rabu, 03 September 2014

menyulap sisa kain perca


saya punya "penyakit" yang seratus persen saya yakini menurun dari ibu yaitu selalu punya perasaan tidak rela kalau harus membuang sisa guntingan kain perca. sekecil apapun. iya, sekecil apapun. makanya lemari kain saya nyaris tidak pernah terlihat rapi, karena sisa kain perca yang kecil memang susah diatur. sebenarnya gemar menyimpan sisa perca dalam berbagai ukuran bukan tanpa alasan, alasannya karena saya yakin suatu hari sisa-sisa perca itu bisa disulap jadi pretty-little-things-patchwork

nah tempo hari saya menemukan satu toko yang menjual hook (pengait kunci) tanpa berfikir dua kali saya langsung membelinya selusin, karena sudah terfikir akan dijadikan key chain. dulu sekali saya memang pernah membeli hook yang sama dengan niat yang sama juga, tapi seiring berjalannya waktu si niat menghilang ditelan kutukan ujung-ujungnya-males-kemudian-si-hook-hilang-entah-kemana hahahahaha.

tidak ingin terulang dua kali, sepulang dari penemuan hook ini saya langsung mengeksekusi niat. jadilah.. ini dia, from useless to usefull. mimpinya suatu hari nanti kalau berkesempatan ikut crafty days saya ingin membuat setoples crafts for charity dimana setiap orang boleh mengambil crafty things yang saya buat dengan membayar seikhlasnya, uang yang terkumpul nanti insyallah akan saya belikan buku untuk dibaca adik-adik saung rucita :)

Selasa, 26 Agustus 2014

travel pouch


beberapa hari lalu, teman baik saya yang senang meransel melahirkan putri pertamanya. awalnya sempat bingung mau memberi kado apa, yang kira-kira fungsional dan bisa terpakai lama. sudah diniati akan membuat sesuatu yang handmade, tapi setelah menimbang waktu dan kemampuan yang terbatas akhirnya muncul ide membuat travel pouch ini. bisa diisi dengan berbagai perlengkapan mandi bayi berukuran mini. supaya ringkes kalau kelak si bayi diajak meransel sama bapak dan ibunya. 

selamat berbahagia dear mbak devi dan mas nanang dan selamat datang hei adik kecil penghuni baru bumi :)